Gereja-gereja di Republik Chili, sebuah negara di Amerika Selatan, menyatakan sikapnya dengan mengirimkan “Surat mengenai Nilai Kehidupan, Pernikahan, dan Keluarga” kepada Presiden Sebastian PiƱera, dengan menekankan bahwa nilai-nilai tersebut merupakan “fondasi kehidupan bermasyarakat” dan merupakan “kewajiban bagi pemerintah untuk mendorongnya, serta menghindarkannya dari apa yang bisa mencegah perkembangan [nilai-nilai tersebut].”
Dokumen tersebut, yang ditanda-tangani oleh perwakilan dari Gereja Roma Katolik, Gereja Ortodoks, Mejabundar Injili, Gereja Metodis-Pentekosta, Gereja Pentekosta Apostolik, dan Gereja Anglikan, adalah aksi terbaru dari koalisi Kristen yang tujuannya adalah menjunjung nilai-nilai kehidupan dan keluarga.
Di dalamnya termasuk penolakan terhadap penggunaan istilah "orientasi seksual" dalam RUU yang mereka sebut sebagai konsep yang karena ketidak-jelasannya telah menyebabkan kemerosotan moral dan rusaknya dasar-dasar hidup berkeluarga, di samping mengancam sejumlah bentuk kebebasan (seperti kebebasan beragama).
Mereka menilai bahwa legislasi tersebut pada akhirnya akan bermuara pada diijinkannya ’pernikahan’ homoseks dan adopsi anak dan remaja oleh pasangan homoseks. []
Evangelicals join Catholics in ‘unprecedented’ alliance to affirm right to life, marriage in Chilehttp://www.lifesitenews.com/news/evangelicals-join-catholics-in-unprecedented-alliance-to-affirm-right-to-li
Gambar: Wikipedia
Terakhir diperbarui 12 Nov. 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar